Minggu, 25 Desember 2011

Pindad Luncurkan Produk Baru Senjata Jenis SS2 V



BANDUNG—MIOL: PT Pindad, perusahaan industri manufaktur Indonesia yang bergerak di bidang produk militer dan produk komersial, tahun ini meluncurkan produk barunya pada alat-alat militer berupa senjata atau senapan jenis SS2 V1 untuk keperluan TNI.

"Kini sedang dalam proses pembuatan, mudah-mudahan tahun ini sudah dapat digunakan oleh anggota TNI dalam keperluan operasinya," kata Kepala Humas PT Pindad Timbul Sitompul kepada ANTARA di Bandung, Rabu.

Ia menjelaskan, jenis senjata SS2 V1 itu merupakan jenis senjata yang lebih ringan dan lebih ringan dibandingkan senjata serupa jenis SS1 V1 yang sudah diproduksi tahun-tahun sebelumnya.

Ia menyebutkan, jenis senjata SS2 V1 itu berkaliber 5,56 x 45 m, dengan panjang laras 460 mm, berat 32 kg dan panjang keseluruhannya 930 mm.

"Jenis senjata tersebut, seperti yang pernah diarahkan oleh Panglima TNI beberapa bulan yang lalu, akan secara bertahap menggantikan senjata yang ada saat ini, terutama senjata yang diproduksi cukup lama," ujarnya.

Ditanya berapa pucuk senjata SS2 V1 tersebut akan diproduksi pada Tahun 2005, Timbul mengatakan, tergantung dari besarnya anggaran yang tersedia, karena saat ini ada anggaran yang dikeluarkan untuk keperluan bencana alam di Banda Aceh dan Sumut, sehingga hanya diperkirakan secara minimal diatas 5.000 pucuk.

Selain produk baru senjata SS2 V1, Tahun 2005 ini Pindad memproduksi produk alat-alat militer lainnya yang selama ini sudah pernah diproduksi seperti mobil anti peluru APR2 V1 untuk polisi yang digunakan sebagai patroli sebanyak 60 unit dan sebanyak dua unit mobil water canon yang digunakan oleh polisi sebagai pencegah huru hara, katanya.

Untuk jenis peluru, Timbul mengatakan, PT Pindad tidak lagi memproduksi peluru berkaliber kecil, tetapi akan memfokuskan pada peluru berkaliber besar, karena jenis peluru tersebut cukup banyak diminati dan selama ini masih diimpor.

"Tahun ini Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PT Pindad memang sedang mengarah pada peluru berkaliber besar, karena berdasarkan order jenis ini yang diminta oleh TNI dan Polri," ujarnya.

Untuk memproduksi alat-alat militer dan Polri tersebut, Timbul mengakui bahwa umumnya memang masih mengandalkan order-order dari Departemen Pertahanan, namun untuk meningkatkan produksi alat-alat militer tersebut sampai saat ini belum ada perencanaan yang matang sehingga PT Pindad masih dalam tahap menunggu order.

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah dan DPR berbicara bersama untuk mendukung alat-alat militer produk buatan dalam negeri, yang tidak diragukan kualitasnya dan tidak kalah bersaing dengan produk sejenis dari negara lain. (Ant/O-2)

Sumber :
http://www.kemhan.go.id/

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates